Laman

Rabu, 14 Maret 2012


MAAFKANLAH KAMI


      Suara adzan membangukan alam dari tidurnya,begitupun keluarga Muhaimin.Ayu,pak Muhaimin dan istrinya,mereka semua sibuk bersiap-siap untuk menunaikan shalat subuh,memang mereka keluarga yang taat beribadah.
Ayu,seorang gadis yang solehah.dia baru satu bulan ini bisa berkumpul lagi dengan keluarganya,setelah lulus smp dia dikirim ke Bandung untuk menuntut ilmu di Pondok pesantren bersama kakak nya.Namun karena pak Muhaimin tak mampu lagi membiayai mereka,Ayu terpasa di tarik kembali ke rumah.Sekarang tinggal kakaknya,Fakih yang masih menuntut ilmu di pondok pesantren.Mungkin karena dia seorang laki-laki yang akan menjadi imam dalam keluarga nya,kelak jika sudah berumah tangga.
       Ayu begitu anggun dengan jilbab nya yang tak pernah lepas,begitu banyak sepasang mata yang meliriknya.namun tak ada satupun yang menarik perhatian Ayu.sampai seorang pemuda asal Surabaya yang selalu menggoda dan memberi perhatian lebih meluluhkan hati nya.Anto,dia sering menawarkan tumpangan kepada  Ayu yang hendak pergi ke pasar.’assalamu alaikum Ayu…”wa alaikum salam A’…’ayu mau pergi kemana?tanya Anto basa-basi.”ini A’ disuruh Umi beli sayuran di pasar…’mari A’a anterin…!”ah ngga usah,nanti ngerepotin A’a aja.’ngga perlu sungkan,mari naik ! Anto terkesan memaksa ayu,Ayu pun tak enak untuk menolaknya.Seringnya Ayu dan Anto bertemu membuat mereka semakin akrab.Ayu pun tak canggung untuk menyapa Anto lebih dulu.Anto masih belum bekerja setelah kontrak kerjanya habis satu bulan yang lalu.”A’a ngga masuk kerja ? Tanya Ayu membuka percakapan dalam perjalanan balik dari pasar,’kontrak kerja A’a sudah habis satu bulan yang lalu,sekarang A’a Cuma ngojek,lumayan buat makan sehari –hari.Ayu cuma mengangguk-ngangguk.sebenarnya mereka sudah lama kenal.namun karena Ayu pindah ke Bandung mereka jadi lama tak bertemu.
        Memang usia Ayu masih muda belia,tapi semua itu tak mengurungkan niat Anto untuk mendekati Ayu.”udah A’, Ayu turun disini aja !.Tiba-tiba Ayu minta berhenti.’ada apa? Tanya Anto heran,karena rumah Ayu masih jauh dari tempat mereka berhenti,”kalau A’a nganterin Ayu sampai didepan rumah,Ayu takut Abah sama Umi melihat Ayu sama A’a.’oh gitu…ya udah,tapi kamu ngga apa-apa jalan sendirian?”ngga apa-apa A’,makasih atas tumpangan nya.’sama-sama neng Ayu.sambil tersenyum Ayu berjalan ke arah rumahnya.Ny.Muhaimin ternyata sudah menunggu nya didepan rumah.’Ayu ! tumben kepasar nya lama?Ayu gelagapan menerima pertanyaan dari ibu nya.”iya Mi…Ayu mesti muter-muter nyari bahannya dulu.Ayu terpaksa berbohong,dan itu untuk pertama kalinya dia harus berbohong kepada orang tua nya.dan Ny.Muhaimin percaya begitu saja.dalam hati nya Ayu merasa bersalah,karena sudah membohongi ibunya.”astaghfirullah…maafin Ayu Mi karena sudah berbohong sama Umi.
         Keesokan harinya kejadian itu terulang,dan kini Ny.Muhaimin mulai curiga dengan sikap Ayu yang mulai berubah.’Ayu…kamu ada masalah apa?akhir-akhir ini kamu jadi sering keluar malam?ada urusan apa?kamu menemui seseorang? Ayu merasa terpojok dengan pertanyaan-pertanyaan ibunya.”ngga ko Mi…Ayu cuma jalan-jalan sebentar cari angin.’kamu jangan bohong Ayu ! Abah lihat kamu pergi naik motor sama cowok,kenapa kamu ngga ajak saja dia main ke rumah?biar Abah bisa kenal sama dia? Pak Muhaimin sedikit memberi saran kepada Ayu.”cowok yang mana sih Bah?Ayu ngga tau?’itu tukang ojek yang sering mangkal di prapatan depan !.Suara Pak  Muhaimin tegas,nak kamu itu seorang gadis,ngga baik keluar malam-malam sama cowo yang bukan siapa-siapanya kamu,apa kata tetangga melihat kamu tiap malam pergi sama cowok? Ayu tertunduk malu,tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut nya.’masuk kamar sekarang…! Kemarahan Pak Muhaimin semakin memuncak.’Abah jangan bentak-bentak anak gitu dong,kasihan kan !.Ny.Muhaimin mencoba meredam kemarahan suaminya.sambil menangis Ayu masuk ke kamarnya.
        Seperti biasa Anto nongkrong di pangkalan ojek menunggu Ayu yang biasanya pergi ke pasar,tapi sampai adzan dhuhur terdengar Ayu tak juga muncul.Anto mulai gusar,dia bertanya kepada teman-teman nya,apakah mereka melihat anak gadisnya Pak Muhaimin sudah lewat apa belum.Mereka semua tak ada yang melihat Ayu melintasi jalan itu sejak tadi pagi.Dalam hati Anto timbul perasaan tidak enak,dia bertanya-tanya ada apa dengan Ayu,apa yang terjadi sama Ayu?
        Di satu sisi keluarga Muhaimin merasa sangat terpukul mendapati anak gadisnya sedang hamil diluar nikah,tak kuasa menanggung malu,pak Muhaimin sampai jatuh sakit.Ayu semakin merasa berdosa,dia berniat untuk pergi dari rumah,tapi ibunya selalu menghalanginya,dan berusaha menenangkan nya.’Nak…apapun yang terjadi kamu ngga boleh pergi dari sini,laki-laki itu harus bertanggung jawab atas kehamilan kamu.kata Ny.Muhaimin lirih.Ayu hanya bisa menangis dan menangis menyesali perbuatan yang sudah mencoreng nama baik keluarganya.Ny.Muhaimin bingung menghadapi masalah dalam keluarganya.
         Ditengah lamunan,Ny. Muhaimin mendengar suara orang mengetuk pintu.’assalamu alaikum…wa alaikum salam !. Ny. Muhaimin segera membukakan pintu.’maaf …adik siapa yaah,ada perlu apa? Ny. Muhaimin bingung karena merasa tidak mengenal tamu nya itu.’maaf Bu…saya Anto,saya pengin ketemu sama Ayu…’oh…kamu yang sudah menghancurkan masa depan putri kami? Tanya Ny.Muhaimin dengan nada agak kesal.Anto hanya bisa mengangguk dan menunduk.
Mendengar keributan di luar Ayu yang dari siang hanya mengurung diri di kamar langsung keluar.”A’a Anto… Ayu kaget melihat Anto yang sedang berdiri dihadapan ibu nya.’Ayu…kamu kenapa ngga pernah keluar rumah?kamu sakit? Tanya Anto yang memang tidak tahu tentang kehamilan Ayu.’kamu ngga usah pura-pura ngga tahu!,kamu yang sudah menghancurkan masa depan nya,sekarang kamu harus bertanggung jawab atas kehamilan nya.Anto terperangah mendengar kata-kata Ny.Muhaimin,dia menatap wajah Ayu yang nampak pucat.’Ayu kenapa kamu ngga ngomong sama A’a?’seharusnya kamu tahu tanpa harus Ayu ngomong ke kamu? Sela Ny.Muhaimin dengan mata yang berkaca-kaca.’baik Bu…saya akan ngomong ke orang tua untuk segera melamar dan menikahi Ayu.’baik…aku pegang janji kamu.ucap Ny.Muhaimin penuh kecewa dengan kedua anak muda di depannya.’kalau begitu saya pamit pulang dulu Bu…bagaimanapun juga saya akan tetap menikahi anak ibu.Anto berjalan keluar meninggalkan Ayu dan ibunya yang masih berdiri diruag tamu.
        Dengan beban berat yang di tanggungnya,Anto melaju kencang dengan sepeda motornya.Tanpa rasa tanpa kata,dalam benaknya cuma ada bayangan orang tuanya,bagaimana dia harus menjelaskan sama orang tuanya.Tanpa sadar sepeda motornya keluar jalur menabrak pembatas jalan ,ia terpental jauh  dari motornya.sampai ketika ia sadar,Anto sudah berada di rumah sakit bersama keluarga disampingnya.
 ‘Bapak,ibu…ko kalian ada disini? Anto tak sadar kalau ia baru saja mengalami kecelakaan.’kamu kenapa sampai begini Anto? Tanya ibunya dengan nada cemas.
‘Anto nda tau Bu…tau-tau udah ada disini.Anto mengalami sedikit patah tulang,dan keluarganya ingin agar ia bisa dirawat di Surabaya.tapi Anto tidak mau,ia ingin tetep dekat dengan Ayu,gadis yang akan ia nikahi.Dia bingung harus ngomong apa kepada keluarganya,sedangkan ia sedang dalam keadaan sakit.tapi pelan-pelan Anto coba memberi tahu kedua orang tuanya.’ Pak,Bu…sebelumnya Anto minta maaf karena sudah mengecewakan bapak sama ibu…’ngomong apa sih kamu nak?’Anto ingin menikah… kedua orang tua nya kaget mendengar  ucapan anaknya.’menikah… dengan siapa?kenapa mendadak begini?  Pak Bagio dan Bu Sumi semakin bingung.’Anto menghamili anak pak Muhaimin yang rumahnya dekat tempat biasa Aton mangkal Bu…’kenapa semua itu bisa terjadi?’maafin Anto Bu…Anto khilaf…sekarang mereka ingin supaya Anto menikahi putrinya.Pak Bagio dan Bu Sumi sangat terpukul dengan kejujuran anaknya.’baiklah Bapak dan ibu akan mengurus pernikahan mu,tapi setelah kamu sembuh.sekarang kamu harus mau ikut kami ke Surabaya untuk berobat jalan disana,setelah itu baru bapak datang kerumah orang tua gadis itu.Anto tak dapat berbuat apa-apa,ia hanya dapat menuruti orang tua nya.
        Dua belas hari setelah kedatangannya ke rumah Pak Muhaimin sampai sekarang tak ada lagi kabar dari Anto.keluarga Pak Muhaimin merasa telah di bohonginya,merekapun merencacnakan untuk mengirim Ayu ke tempat tante nya di Bogor untuk menutup aib keluarga mereka.Tiga hari ayu tinggal di Bogor dengan tantenya,Anto dan keluarga nya datang ke rumah Pak Muhaimin untuk melamar Ayu.Melihat wajah Anto Pak Muhaimin langsung menyambut dengan nada yang kurang sopan.’masih berani kamu datang kesini setelah kamu mengecewakan kami?.Anto dengan nada rendah menjawab.’maafkan saya Pak…kemarin sewaktu saya pulang dari sini,saya mengalami kecelakaan yang memaksa saya harus pulang ke Surabaya,sekarang saya datang bersama ke dua orang tua saya bermaksud untuk melamar Ayu,memenuhi janji saya.’terlambat...kami sudah mengirim anak kami ke tempat tantenya di Bogor. kata Pak Muhaimin denagan sangat kecewa.’maafkan kami Pak !.karena sebelum nya kami tidak memberi tahu terlebih dahulu kepada keluarga Bapak tentang keadaan anak kami.’Bapak tidak mengusir Ayu dari sini kan? Sela Anto kepada Pak Muhaimin.’kasih tau saya alamatnya Pak,biar saya jemput Ayu sekarang!.’kamu tak perlu menjemputnya,karena Ayu sudah cukup bahagia tinggal bersama tantenya disana,lagi pula kamu bukan siapa-siapa nya Ayu.’tapi saya adalah ayah dari anak yang di kandung putri Bapak !. Desak Anto kepada Pak Muhaimn untuk memberikan alamat putrinya.
        Akhirnya Pak Muhaimin memberikan alamat putrinya kepada Anto.Anto langsung berpamitan untuk segera menjemput Ayu dirumah tantenya.
Sampai di rumah tantenya Ayu,Anto segera mengetuk pintu untuk segera dapat bertemu dengan Ayu.’Ayu…”A’a Anto… Anto langsung memeluk Ayu.’Ayu…mari kita pulang kerumah orang tua mu!”lalu bagai mana dengan Abah dan Umi? Tanya Ayu penuh keraguan.’mereka kelihatan nya sudah setuju dengan hubungan kita.Aku akan segera menikahi mu.”A’a ngga bohongin Ayu lagi kan?’ngga Ayu…sekarang keluarga ku sudah berada di rumah mu.Mereka pergi dari rumah tantenya Ayu,untuk segera melangsungkan pernikahan.
        Akhirnya Anto dan Ayu menikah,meskipun tak ada acara pesta yang meriah.Tujuh bulan setelah pernikahan Anto dan Ayu,mereka di karuniai seorang anak perempuan,semua itu cukup mengobati rasa kekecewaan kedua orang tua mereka.
Kini Ayu bukan lagi gadis muda yang anggun yang selalu jadi lirikan mata pemuda-pemuda didekat rumah nya.Ayu hanya menjadi seorang ibu rumah tangga yang selalu menanti suaminya pulang dari pekerjaan nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar