Laman

Kamis, 22 Maret 2012

Permata Buana ..
Disitu aku titip kan satu rasa yang mendalam.
Satu rasa Hormat yang lebih tinggi dari diri sendiri
Satu kasih yang lebih dari sekedar Sayang
Satu kelembutan yang lebijh dari Segumpal kapas

Disitu mencoba lukis satu kisah masa Senja
Masa dimana hanya kebahagiaan dalam hingar bingar bersama yang terkasih
Bukan hanya berpangku tangan dan menikmati jingga yang mulai memudar
Bukan menunggu Bulan dan bintang yang berpendar menyapa nya
Bukan menunggu penat dan kantuk yang menikam dalam derap Jantung nya yang mulai tak teratur

Di situ berharap lebih dari sekedar megarungi waktu yang seakan terus menyapa nya
Tak peduli Rapuh nya tubuh yang kian tarlihat tak nyata lagi
Hanya berbungkus Kulit yang mulai melayu
Hanya Semangat yang tak pernah surut
Hanya doa yang selalu di lafaskan nya tanpa lelah

Namun tak bisa dipungkiri
Rapuh nya tubuh merebahkan semangat sesaat
Meski sejuta asa masih berurutan menunggu

Rabu, 14 Maret 2012

.Ummu Haram Binti Malhan Wanita Yang Syahid Di Laut

oleh Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW pada 17 Januari 2012 pukul 14:44 ·
Beliau adalah Ummu Haram binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghannam bin Adi bin Nazar al-Anshariyah an-Najjariyyah al-Madaniyyah.

Beliau adalah saudari Ummu Sulaiman, bibi dari Anas bin Malik pembantu Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam, Beliau adalah istri dari sahabat yang agung yang bernama Ubadah bin ash-Shamit. Kedua saudaranya adalah Sulaim dan Haram; keduanya ikut di dalam perang Badar dan Uhud dan kedua-duanya syahid pada perang Bi’ir Ma’unah. Adapun Haram adalah seorang pejuang yang tatkala ditikam dari belakang beliau mengatakan, “Aku telah berjaya demi Rabb Ka’bah”.

Ummu Haram termasuk wanita yang terhormat, beliau masuk Islam, berbai’at kepada Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam dan ikut berhijrah. Beliau meriwayatkan hadis Anas bin Malik meriwayatkan dari beliau dan ada juga yang lain yang meriwayatkan dari beliau.

Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam memuliakan beliau dan pernah mengunjungi beliau di rumahnya dan istirahat sejenak di rumahnya. Beliau dan Ummu Sulaim adalah bibi Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam baik apabila dihubungkan dengan sepersusuan ataupun dikaitkan dengan nasab, sehingga menjadi halal menyendiri keduanya.

Anas bin Malik berkata; “Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam masuk ke rumah kami, yang mana tidak ada yang didalam melainkan saya, ibuku (Ummu Sulaim) dan bibiku Ummu Haram. Beliau bersabda : “Berdirilah kalian, aku akan shalat bersama kalian”. Maka beliau shalat bersama kami pada saat bukan waktu shalat wajib.

Ummu Haram berangan-angan untuk dapat menyertai peperangan bersama mujahidin yang menaiki kapal untuk menyebarkan dakwah dan membebaskan manusia dari peribadatan kepada sesama hamba menuju peribadatan kepada Allah saja. Akhirnya Allah mengabulkan angan-angannya dan mewujudkan cita-citanya. Tatkala dinikahi oleh sahabat agung yang bernama Ubadah bin Shamit, mereka keluar untuk berjihad bersama dan Ummu Haram mendapatkan syahid disana dalam perang Qubrus (Syprus).

Anas berkata: “Adalah Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam apabila pergi ke Quba’ beliau mampir kerumah Ummu Haram binti Malhan, kemidian Ummu Haram mwnyediakan makanan bagi beliau. Adapun suami Ummu Haram adalah Ubadah bin Shamit. Pada suatu hari Rasululllah shallallâhu 'alaihi wa sallam mampir kerumah beliau, Ummu Harampun menyediakan untuk beliau, makanan kemudian Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam menyandarkan kepalanya dan Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam tertidur. Tidak beberapa lama kemudian beliau bangun lalu beliau tertawa. Ummu Haram bertanya, “Apa yang membuat anda tertawa ya Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam?” Beliau bersabda: “Sekelompok manusia dari kelompok-Ku, mereka berperang di jalan Allah I dan berlayar di lautan sebagaiman raja-raja diatas pasukannya atau laksana para raja yang memimpin pasukannya”.

Ummu Haram berkata: “Wahai Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam do`akanlah agar aku termasuk golongan mereka”.

Kemudian Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam mendo`akan Ummu Haram lalu meletakkan kepalanya dan melanjutkan tidurnya. Sebentar kemudian beliau terbangun dan tertawa.

Ummu Haram bertanya, “Wahai Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam apa yang membuat anda tertawa?”.

Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Sekelompok manusia dari umatku akan diperlihatkan kepadaku tatkala berperang di jalan Allah Ta'ala laksana raja bagi pasukannya”.

Ummu Haram berkata : “Wahai Rasululllah! do`akanlah agar saya termasuk golongan mereka”.

Rasululllah shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda :

“Engkau termasuk golongan para pemula”.

Anas bin Malik berkata: Ummu Haram keluar bersama suaminya yang bernama Ubadah bin Shamit. Tatkala telah melewati laut, beliau naik seekor hewan kemudian hewan tersebut melemparkan beliau hingga wafat. Peristiwa tersebut terjadi pada perang Qubrus (Syprus), sehingga beliau dikubur disana. Ketika itu pemimpin pasukan adalah Mu`awiyah bin Abi Sufyan pada masa khalifah Utsman bin Affan, semoga Allah merahmati mereka seluruhnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 27 Hijriyah.

Begitulah, Ummu Haram adalah termasuk salah satu dari keluarga mulia yang setia terhadap prinsip yang dia pegang, yang mana beliau mencurahkan segala kemampuannya untuk menyebarkan ‘aqidah tauhid yang murni. Beliau tidak mengharapkan setelah itu melainkan ridha Allah `Azza wa jalla.

MAAFKANLAH KAMI


      Suara adzan membangukan alam dari tidurnya,begitupun keluarga Muhaimin.Ayu,pak Muhaimin dan istrinya,mereka semua sibuk bersiap-siap untuk menunaikan shalat subuh,memang mereka keluarga yang taat beribadah.
Ayu,seorang gadis yang solehah.dia baru satu bulan ini bisa berkumpul lagi dengan keluarganya,setelah lulus smp dia dikirim ke Bandung untuk menuntut ilmu di Pondok pesantren bersama kakak nya.Namun karena pak Muhaimin tak mampu lagi membiayai mereka,Ayu terpasa di tarik kembali ke rumah.Sekarang tinggal kakaknya,Fakih yang masih menuntut ilmu di pondok pesantren.Mungkin karena dia seorang laki-laki yang akan menjadi imam dalam keluarga nya,kelak jika sudah berumah tangga.
       Ayu begitu anggun dengan jilbab nya yang tak pernah lepas,begitu banyak sepasang mata yang meliriknya.namun tak ada satupun yang menarik perhatian Ayu.sampai seorang pemuda asal Surabaya yang selalu menggoda dan memberi perhatian lebih meluluhkan hati nya.Anto,dia sering menawarkan tumpangan kepada  Ayu yang hendak pergi ke pasar.’assalamu alaikum Ayu…”wa alaikum salam A’…’ayu mau pergi kemana?tanya Anto basa-basi.”ini A’ disuruh Umi beli sayuran di pasar…’mari A’a anterin…!”ah ngga usah,nanti ngerepotin A’a aja.’ngga perlu sungkan,mari naik ! Anto terkesan memaksa ayu,Ayu pun tak enak untuk menolaknya.Seringnya Ayu dan Anto bertemu membuat mereka semakin akrab.Ayu pun tak canggung untuk menyapa Anto lebih dulu.Anto masih belum bekerja setelah kontrak kerjanya habis satu bulan yang lalu.”A’a ngga masuk kerja ? Tanya Ayu membuka percakapan dalam perjalanan balik dari pasar,’kontrak kerja A’a sudah habis satu bulan yang lalu,sekarang A’a Cuma ngojek,lumayan buat makan sehari –hari.Ayu cuma mengangguk-ngangguk.sebenarnya mereka sudah lama kenal.namun karena Ayu pindah ke Bandung mereka jadi lama tak bertemu.
        Memang usia Ayu masih muda belia,tapi semua itu tak mengurungkan niat Anto untuk mendekati Ayu.”udah A’, Ayu turun disini aja !.Tiba-tiba Ayu minta berhenti.’ada apa? Tanya Anto heran,karena rumah Ayu masih jauh dari tempat mereka berhenti,”kalau A’a nganterin Ayu sampai didepan rumah,Ayu takut Abah sama Umi melihat Ayu sama A’a.’oh gitu…ya udah,tapi kamu ngga apa-apa jalan sendirian?”ngga apa-apa A’,makasih atas tumpangan nya.’sama-sama neng Ayu.sambil tersenyum Ayu berjalan ke arah rumahnya.Ny.Muhaimin ternyata sudah menunggu nya didepan rumah.’Ayu ! tumben kepasar nya lama?Ayu gelagapan menerima pertanyaan dari ibu nya.”iya Mi…Ayu mesti muter-muter nyari bahannya dulu.Ayu terpaksa berbohong,dan itu untuk pertama kalinya dia harus berbohong kepada orang tua nya.dan Ny.Muhaimin percaya begitu saja.dalam hati nya Ayu merasa bersalah,karena sudah membohongi ibunya.”astaghfirullah…maafin Ayu Mi karena sudah berbohong sama Umi.
         Keesokan harinya kejadian itu terulang,dan kini Ny.Muhaimin mulai curiga dengan sikap Ayu yang mulai berubah.’Ayu…kamu ada masalah apa?akhir-akhir ini kamu jadi sering keluar malam?ada urusan apa?kamu menemui seseorang? Ayu merasa terpojok dengan pertanyaan-pertanyaan ibunya.”ngga ko Mi…Ayu cuma jalan-jalan sebentar cari angin.’kamu jangan bohong Ayu ! Abah lihat kamu pergi naik motor sama cowok,kenapa kamu ngga ajak saja dia main ke rumah?biar Abah bisa kenal sama dia? Pak Muhaimin sedikit memberi saran kepada Ayu.”cowok yang mana sih Bah?Ayu ngga tau?’itu tukang ojek yang sering mangkal di prapatan depan !.Suara Pak  Muhaimin tegas,nak kamu itu seorang gadis,ngga baik keluar malam-malam sama cowo yang bukan siapa-siapanya kamu,apa kata tetangga melihat kamu tiap malam pergi sama cowok? Ayu tertunduk malu,tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut nya.’masuk kamar sekarang…! Kemarahan Pak Muhaimin semakin memuncak.’Abah jangan bentak-bentak anak gitu dong,kasihan kan !.Ny.Muhaimin mencoba meredam kemarahan suaminya.sambil menangis Ayu masuk ke kamarnya.
        Seperti biasa Anto nongkrong di pangkalan ojek menunggu Ayu yang biasanya pergi ke pasar,tapi sampai adzan dhuhur terdengar Ayu tak juga muncul.Anto mulai gusar,dia bertanya kepada teman-teman nya,apakah mereka melihat anak gadisnya Pak Muhaimin sudah lewat apa belum.Mereka semua tak ada yang melihat Ayu melintasi jalan itu sejak tadi pagi.Dalam hati Anto timbul perasaan tidak enak,dia bertanya-tanya ada apa dengan Ayu,apa yang terjadi sama Ayu?
        Di satu sisi keluarga Muhaimin merasa sangat terpukul mendapati anak gadisnya sedang hamil diluar nikah,tak kuasa menanggung malu,pak Muhaimin sampai jatuh sakit.Ayu semakin merasa berdosa,dia berniat untuk pergi dari rumah,tapi ibunya selalu menghalanginya,dan berusaha menenangkan nya.’Nak…apapun yang terjadi kamu ngga boleh pergi dari sini,laki-laki itu harus bertanggung jawab atas kehamilan kamu.kata Ny.Muhaimin lirih.Ayu hanya bisa menangis dan menangis menyesali perbuatan yang sudah mencoreng nama baik keluarganya.Ny.Muhaimin bingung menghadapi masalah dalam keluarganya.
         Ditengah lamunan,Ny. Muhaimin mendengar suara orang mengetuk pintu.’assalamu alaikum…wa alaikum salam !. Ny. Muhaimin segera membukakan pintu.’maaf …adik siapa yaah,ada perlu apa? Ny. Muhaimin bingung karena merasa tidak mengenal tamu nya itu.’maaf Bu…saya Anto,saya pengin ketemu sama Ayu…’oh…kamu yang sudah menghancurkan masa depan putri kami? Tanya Ny.Muhaimin dengan nada agak kesal.Anto hanya bisa mengangguk dan menunduk.
Mendengar keributan di luar Ayu yang dari siang hanya mengurung diri di kamar langsung keluar.”A’a Anto… Ayu kaget melihat Anto yang sedang berdiri dihadapan ibu nya.’Ayu…kamu kenapa ngga pernah keluar rumah?kamu sakit? Tanya Anto yang memang tidak tahu tentang kehamilan Ayu.’kamu ngga usah pura-pura ngga tahu!,kamu yang sudah menghancurkan masa depan nya,sekarang kamu harus bertanggung jawab atas kehamilan nya.Anto terperangah mendengar kata-kata Ny.Muhaimin,dia menatap wajah Ayu yang nampak pucat.’Ayu kenapa kamu ngga ngomong sama A’a?’seharusnya kamu tahu tanpa harus Ayu ngomong ke kamu? Sela Ny.Muhaimin dengan mata yang berkaca-kaca.’baik Bu…saya akan ngomong ke orang tua untuk segera melamar dan menikahi Ayu.’baik…aku pegang janji kamu.ucap Ny.Muhaimin penuh kecewa dengan kedua anak muda di depannya.’kalau begitu saya pamit pulang dulu Bu…bagaimanapun juga saya akan tetap menikahi anak ibu.Anto berjalan keluar meninggalkan Ayu dan ibunya yang masih berdiri diruag tamu.
        Dengan beban berat yang di tanggungnya,Anto melaju kencang dengan sepeda motornya.Tanpa rasa tanpa kata,dalam benaknya cuma ada bayangan orang tuanya,bagaimana dia harus menjelaskan sama orang tuanya.Tanpa sadar sepeda motornya keluar jalur menabrak pembatas jalan ,ia terpental jauh  dari motornya.sampai ketika ia sadar,Anto sudah berada di rumah sakit bersama keluarga disampingnya.
 ‘Bapak,ibu…ko kalian ada disini? Anto tak sadar kalau ia baru saja mengalami kecelakaan.’kamu kenapa sampai begini Anto? Tanya ibunya dengan nada cemas.
‘Anto nda tau Bu…tau-tau udah ada disini.Anto mengalami sedikit patah tulang,dan keluarganya ingin agar ia bisa dirawat di Surabaya.tapi Anto tidak mau,ia ingin tetep dekat dengan Ayu,gadis yang akan ia nikahi.Dia bingung harus ngomong apa kepada keluarganya,sedangkan ia sedang dalam keadaan sakit.tapi pelan-pelan Anto coba memberi tahu kedua orang tuanya.’ Pak,Bu…sebelumnya Anto minta maaf karena sudah mengecewakan bapak sama ibu…’ngomong apa sih kamu nak?’Anto ingin menikah… kedua orang tua nya kaget mendengar  ucapan anaknya.’menikah… dengan siapa?kenapa mendadak begini?  Pak Bagio dan Bu Sumi semakin bingung.’Anto menghamili anak pak Muhaimin yang rumahnya dekat tempat biasa Aton mangkal Bu…’kenapa semua itu bisa terjadi?’maafin Anto Bu…Anto khilaf…sekarang mereka ingin supaya Anto menikahi putrinya.Pak Bagio dan Bu Sumi sangat terpukul dengan kejujuran anaknya.’baiklah Bapak dan ibu akan mengurus pernikahan mu,tapi setelah kamu sembuh.sekarang kamu harus mau ikut kami ke Surabaya untuk berobat jalan disana,setelah itu baru bapak datang kerumah orang tua gadis itu.Anto tak dapat berbuat apa-apa,ia hanya dapat menuruti orang tua nya.
        Dua belas hari setelah kedatangannya ke rumah Pak Muhaimin sampai sekarang tak ada lagi kabar dari Anto.keluarga Pak Muhaimin merasa telah di bohonginya,merekapun merencacnakan untuk mengirim Ayu ke tempat tante nya di Bogor untuk menutup aib keluarga mereka.Tiga hari ayu tinggal di Bogor dengan tantenya,Anto dan keluarga nya datang ke rumah Pak Muhaimin untuk melamar Ayu.Melihat wajah Anto Pak Muhaimin langsung menyambut dengan nada yang kurang sopan.’masih berani kamu datang kesini setelah kamu mengecewakan kami?.Anto dengan nada rendah menjawab.’maafkan saya Pak…kemarin sewaktu saya pulang dari sini,saya mengalami kecelakaan yang memaksa saya harus pulang ke Surabaya,sekarang saya datang bersama ke dua orang tua saya bermaksud untuk melamar Ayu,memenuhi janji saya.’terlambat...kami sudah mengirim anak kami ke tempat tantenya di Bogor. kata Pak Muhaimin denagan sangat kecewa.’maafkan kami Pak !.karena sebelum nya kami tidak memberi tahu terlebih dahulu kepada keluarga Bapak tentang keadaan anak kami.’Bapak tidak mengusir Ayu dari sini kan? Sela Anto kepada Pak Muhaimin.’kasih tau saya alamatnya Pak,biar saya jemput Ayu sekarang!.’kamu tak perlu menjemputnya,karena Ayu sudah cukup bahagia tinggal bersama tantenya disana,lagi pula kamu bukan siapa-siapa nya Ayu.’tapi saya adalah ayah dari anak yang di kandung putri Bapak !. Desak Anto kepada Pak Muhaimn untuk memberikan alamat putrinya.
        Akhirnya Pak Muhaimin memberikan alamat putrinya kepada Anto.Anto langsung berpamitan untuk segera menjemput Ayu dirumah tantenya.
Sampai di rumah tantenya Ayu,Anto segera mengetuk pintu untuk segera dapat bertemu dengan Ayu.’Ayu…”A’a Anto… Anto langsung memeluk Ayu.’Ayu…mari kita pulang kerumah orang tua mu!”lalu bagai mana dengan Abah dan Umi? Tanya Ayu penuh keraguan.’mereka kelihatan nya sudah setuju dengan hubungan kita.Aku akan segera menikahi mu.”A’a ngga bohongin Ayu lagi kan?’ngga Ayu…sekarang keluarga ku sudah berada di rumah mu.Mereka pergi dari rumah tantenya Ayu,untuk segera melangsungkan pernikahan.
        Akhirnya Anto dan Ayu menikah,meskipun tak ada acara pesta yang meriah.Tujuh bulan setelah pernikahan Anto dan Ayu,mereka di karuniai seorang anak perempuan,semua itu cukup mengobati rasa kekecewaan kedua orang tua mereka.
Kini Ayu bukan lagi gadis muda yang anggun yang selalu jadi lirikan mata pemuda-pemuda didekat rumah nya.Ayu hanya menjadi seorang ibu rumah tangga yang selalu menanti suaminya pulang dari pekerjaan nya.

Bagian Otak Manusia yang Membuat Dusta

oleh Mukjizat Alquran pada 26 Januari 2012 pukul 16:59 ·

Selama ini, para ilmuwan tidak mengetahui di bagian otak mana pada manusia yang paling bertanggung jawab terhadap sebuah dusta atau kebohongan. Orang hanya tahu kalau dusta itu muncul dari sebuah ucapan, tapi tidak mengetahui kalau itu ada hubungannya dengan bagian tertentu dalam otak.

Setelah melakukan penelitian, akhirnya para ilmuwan menemukan sebuah kesimpulan. Bahwa, otak bagian depan yang terletak pada ubun-ubun itulah yang paling bertanggung jawab terhadap terjadinya dusta.
Kesimpulan ini, sebenarnya tergolong sangat telat jika dibandingkan dengan apa yang sudah diisyaratkan oleh Allah swt. dalam firman-Nya dalam Alquran. Bagian otak tersebut disebut Alquran dengan nama ‘nashiyah’ atau ubun-ubun.

Yang mengagumkan adalah bahwa Al-Quran sejak berabad-abad yang lalu telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun ini ketika membicarakan Abu Jahl:
Allah swt. berfirman dalam Surah Al-‘Alaq ayat 15 dan 16.

كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعَنْ بِالنَّاصِيَةِ * نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
“Ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya"

[1], (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.[1] Maksudnya: memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya.

Al-Quran memberikan sifat كاذبة خاطئة (mendustakan lagi durhaka). Kenyataan seperti inilah yang ditemukan para ilmuwan pada masa sekarang ini dengan menggunakan pemindaian resonansi magnetik.
Maha Suci Allah Yang telah menyatakan fakta ini yang menunjukkan kemukjizatan Al-Quran yang baru ditemukan pada masa sekarang ini.

sumber : Eramuslim

Minggu, 11 Maret 2012

Bukan Dendam

Aku pastikan sang pelangi bertengger diantara butiran - butiran awan

Yang masih menyimpan sisa - sisa hujan sore itu.
Meski kau datang dengan sejuta warna yang menyerupainya 

Ku takkan berpaling dari_Nya.
Sungguh ku takkan pula merajuk 
Saat kau tuturkan kata - kata yang kau sebut aroma Syurga.
Mengapa ... ?
Untuk apa semua yang kau beri kau sebut hembusan angin yang menyejukkan...?
Sementara luka - luka yang membekas 
Tak pernah kau basuh atau bahkan kau obati pun tak pernah.
Dendam ... !!!
Bukan itu yang ku mau 
Bukan itu yang ku inginkan, 
Bukan itu pula yang ku rasakan. 
Hanya saja Ku tak memiliki rasa lagi untuk mu.
Saat ini...
Bukan hanya asa ku yang melayang tak tentu arah

Mimpi ku pun terhapus,
Sekejap perasaan ku lenyap karena mu.
Jangan datang lagi..!!
Jangan tawarkan lagi pada ku
Sedang rasa ini belum hilang
Kearifan Mu

    Begitu keras teguran MU... Hingga menggulingkan sebuah Gunung yang mencongak di hati dan fikiran ku,terpecah berhamburan ke semua arah hingga sulit tuk ku meraup dan mengumpulkan nya kembali hingga menjadi utuh.
Aku tak berdaya dihadapan Mu dan terkapar memelas dengan noda - noda yang menghinakan ku.Lusuh ku pandangi semua yang nampak di mata ku seakan  - akan tak mau memberi jawaban atas apa yang telah aku lakukan.Sedang hingar - bingar yang ku dengar semakin membingungkan ku,
    Ku hela nafas panjang,lalu ku teriak sekuat mungkin berharapa akan ada yang mau menyapaku dengan penuh kasih sayang seperti yang ku inginkan,hingga kurasakan tamparan seseorang dengan cahaya yang menyilaukan mata kotorku.Aku tertegun tak begitu memahami isyarat itu.Apa... kenapa ...?? lalu suara lirih penuh kelembutan mulai ku dengar lewat telinga kanan ku,ia ucapkan salam yang meluluhkan hatiku yang membatu,lalu ia berkata " mengapa kamu merasa sendiri kalau ada Dia dihatimu..? apa dihatimu sudah tak ada AsmaNya lagi..? kemana kau buang semua  hidayah yang pernah Allah kucurkan dihatimu..?". Mulai kupahami isyarat itu , aku yanng semakin sombong dan angkuh perlaha - lahan mulai mengikis semua hidayah yang tertamam dihatiku , kesombongan yang tak tak pantas untuk ku banggakan . Inikah teguran Mu ya Allah...? Inikah kasih sayang Mu terhadap hambaMu yang Kufur atas kenikmatan dari Mu...?    Ampunilah hamba Mu yang lalai ini ya Allah..!
Jangan hinakan aku lagi...!
Seret dan dudukkanlah aku diantara orang - orang kekasihan Mu ya Allah...!
Aku begitu rapuh tanpa belaian dari Mu yang nyata - nyata kurasakan,meski banyak kasih sayang disekitarku yang tercurah tanpa celah .

Senin, 05 Maret 2012

Awal Mula Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW

Bookmark and Share
Menurut catatan sejarah, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diperkenalkan seorang penguasa Dinasti Fatimiyah (909-117 M). Jauh sebelum al-Barzanji lahir dan menciptakan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Langkah ini secara tidak langsung dimaksudkan sebagai sebuah penegasan kepada khalayak, bahwa dinasti ini betul-betul keturunan Nabi Muhammad SAW. Setidaknya ada dimensi politis dalam kegiatan tersebut.

Peringatan maulid kemudian menjadi sebuah upacara yang kerap dilakukan umat Islam di berbagai belahan dunia. Hal itu terjadi setelah Abu Sa'id al-Kokburi, Gubernur Irbil, Irak, mempopulerkannya pada masa pemerintahan Sultan Shalahuddin al-Ayyubi (1138-1193M). Waktu itu tujuannyauntuk memperkokoh semangat keagamaan umat Islam umumnya, khususnya mental para tentara yang lengah bersiap menghadapi serangan tentara Salib dari Eropa, yang ingin merebut tanah suci Jerusalem dari tangan kaum Muslimin.

Menurut sumber lain, orang pertama yang mencetuskan ide memperingati maulid Nabi Muhammad SAW justru Malik Mudzaffar Abu Said,yang lebih dikenal sebagai Sultan Shalahuddin al-Ayyubi (orang Inggris menyebutnya Saladin). Pemuka Islam yang kharismatik ini pernah mengundang pujangga terkenal AI-Hafidz Ibnu Dahiah untuk menggubah naskah riwayat singkat perjuangan Nabi Muhammad SAW. Naskah itu kemudian diberi judul At-Janwir If Maulid al-Basyir an-Nashir dan Ibnu Dahiah diberi honorarium 1000 dinar.

Peringatan maulid perdana yang diadakan oleh Malik Mudzaffar ternyata menimbulkan surprise pada banyak kalangan. Betapa tidak! Kala itu Malik mengundang para ulama, para sufi dan kalangan pemuka dan pembesar beserta masyarakat Islam lainnya untuk ikut menyemarakkan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut. Dalam peringatan besar-besaran itu di sembelih 5OOO ekor kambing, 1O.OOO ekor ayam dan dimasak 1OOO.OOO roti bermentega. Konon biaya keseluruhan peringatan itu mencapai 3OOO.OOO dinar, selain honorarium penulisan naskah di atas. (HA Fuad Said, Yayasan Masagung, 1985).

Dalam peringatan Nabi Muhammad SAW itu seorang sufi terkenal. Syekh Hasan Bashri berkomentar: “Seandainya saya memiliki mas sebesar bukit Uhud niscaya akan saya sumbangkan seluruhnya untuk keperluan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW...." Banyak kalangan berpendapat bahwa ungkapan dan pujian tersebut tidak berlebihan kalau diukur dan dibandingkan dengan koberhasilan Nabi Muhammad SAW membawa manusia dari peradaban jahili menuju peradaban islami





sejarah Nabi<a href='http://sejarahmuhammad.blogspot.com/'> Muhammad</a>,sejarah<a href='http://sejarahmuhammad.blogspot.com/'> Muhammad</a>, pimpinan muslimin,Sejarah Nabi<a href='http://sejarahmuhammad.blogspot.com/'> Muhammad</a> sang pimpinan muslimin
Dalam khutbah pertama yang diucapkannya di Medinah ia berkata: "Barangsiapa yang dapat melindungi mukanya dari api neraka sekalipun hanya dengan sebutir kurma, lakukanlah itu. Kalau itupun tidak ada, maka dengan kata-kata yang baik. Sebab dengan itu, kebaikan itu mendapat balasan sepuluh kali lipat." Dan dalam khutbahnya yang kedua dikatakannya: "Beribadatlah kamu sekalian kepada Allah dan janganlah mempersekutukanNya dengan apapun. Benar-benar takutlah kamu kepadaNya. Hendaklah kamu jujur terhadap Allah tentang apa yang kamu katakan baik itu; dan dengan ruh Allah hendaklah kamu sekalian saling cinta-mencintai. Allah sangat murka kepada orang yang melanggar janjinya sendiri."

Dengan kata-kata ini dan yang semacam ini ia berbicara dengan sahabat-sahabatnya itu, ia berkhutbah di mesjid kepada orang banyak, sambil bersandar pada batang pohon kurma yang dijadikan penopang atap mesjid itu, yang kemudian lalu disuruh buatkan mimbar terdiri dari tiga tangga. Waktu menyampaikan khutbah ia berdiri pada tangga pertama, dan pada tingkat tangga kedua di waktu ia duduk.

Bukan hanya kata-katanya itu saja yang menjadi sendi ajaran adanya persaudaraan demikian itu, yang dalam peradaban Islam merupakan bagian yang penting sekali, melainkan juga perbuatannya serta teladan yang diberikannya adalah contoh persaudaraan dalam bentuknya yang benar-benar sempurna. Dia adalah Rasulullah - Utusan Allah; tapi tidak mau ia menampakkan diri dalam gaya orang berkuasa, atau sebagai raja atau pemegang kekuasaan duniawi. Kepada sahabat-sahabatnya ia berkata: "Jangan aku dipuja, seperti orang-orang Nasrani memuja anak Mariam. Aku adalah hamba Allah. Sebutkan sajalah hamba Allah dan RasulNya."

Sekali pernah ia mendatangi sekelompok sahabat-sahabatnya sambil bertelekan pada sebatang tongkat. Mereka berdiri menyambutnya. Tapi dia berkata: "Jangan kamu berdiri seperti orang-orang asing yang mau saling diagungkan.

Apabila ia mengunjungi sahabat-sahabatnya iapun duduk dimana saja ada tempat yang terluang. Ia bergurau dengan sahabat-sahabatnya, bergaul dengan mereka, diajaknya mereka bercakap-cakap, anak-anak merekapun diajaknya bermain-main dan didudukkannya mereka itu dipangkuannya. Dipenuhinya undangan yang datang dari orang merdeka atau dari si budak dan si miskin. Dikunjunginya orang yang sedang sakit, yang jauh tinggal di sana, di ujung kota. Orang yang datang minta maaf dimaafkannya. Dan ia yang memulai memberi salam kepada orang yang dijumpainya. Ia yang lebih dulu mengulurkan tangan menjabat sahabat-sahabatnya. Apabila ada orang yang menunggu ia sedang salat, dipercepatnya sembahyangnya lalu ditanyanya orang itu akan keperluannya. Sesudah itu kembali lagi ia meneruskan ibadatnya. Baik hati ia kepada setiap orang dan selalu senyum. Dalam rumah-tangga, ia ikut memikul beban keluarga: ia mencuci pakaian, menambalnya dan memerah susu kambing. Ia juga yang menjahit terompahnya, menolong dirinya sendiri dan mengurus unta. Ia duduk makan bersama dengan bujang, ia juga mengurus keperluan orang yang lemah, yang menderita dan orang miskin. Apabila ia melihat seseorang yang sedang dalam kebutuhan ia dan keluarganya mengalah, sekalipun mereka sendiri dalam kekurangan, tak ada sesuatu yang disimpannya untuk besok; sehingga tatkala ia wafat, baju besinya sedang tergadai di tangan seorang Yahudi - karena untuk keperluan belanja keluarganya. Sangat rendah hati ia, selalu memenuhi janji. Tatkala ada sebuah delegasi dari pihak Najasi datang, dia sendiri yang melayani mereka, sehingga sahabat-sahabat menegurnya:

"Sudah cukup ada yang lain," kata sahabat-sahabatnya itu.

"Mereka sangat menghormati sahabat-sahabat kita," katanya. "Saya ingin membalas sendiri kebaikan mereka."

Begitu setianya ia, sehingga bila ada orang menyebut nama Khadijah, selalu menimbulkan kenangan yang indah baginya. Di sinilah Aisyah berkata: "Saya tidak pernah iri hati terhadap seorang wanita seperti terhadap Khadijah, bilamana saja mendengar ia mengenangkannya." Ketika ada seorang wanita datang ia menyambutnya begitu gembira dan ditanyainya baik-baik. Bila wanita itu sudah pergi, ia berkata: "Ketika masih ada Khadijah ia suka mengunjungi kami." Bahwa mengingat hubungan baik masa lampau adalah termasuk iman. Begitu halusnya perasaannya, begitu lembutnya hatinya, ia membiarkan cucunya bermain-main dengan dia ketika ia sembahyang. Bahkan ia bersembahyang dengan Umama, puteri Zainab puterinya, sambil dibawa di atas bahunya; bila ia sujud diletakkan, bila ia berdiri dibawanya lagi.

Kebaikan dan kasih-sayang yang sudah menjadi sendi persaudaraan itu, yang dalam peradaban dunia modern sekarang juga menjadi dasar bagi seluruh umat manusia tidak hanya terbatas sampai di situ saja, melainkan melampaui sampai kepada binatang juga. Dia sendiri yang bangun membukakan pintu untuk seekor kucing yang sedang berlindung di tempat itu. Dia sendiri yang merawat seekor ayam jantan yang sedang sakit; kudanya dielus-elusnya dengan lengan bajunya. Bila dilihatnya Aisyah naik seekor unta, karena menemui kesukaran lalu binatang itu ditarik-tariknya, iapun ditegurnya: "Hendaknya kau berlaku lemah-lembut." Kasih-sayangnya itu meliputi segala hal, dan selalu memberi perlindungan kepada siapa saja yang memerlukannya.

Tetapi ini bukan sikap kasih-sayang karena lemah atau mau menyerah, juga bersih dari segala sifat mau menghitung jasa atau sikap tinggi diri. Ini adalah persaudaraan dalam Tuhan antara Muhammad dengan semua mereka yang berhubungan dengan dia. Disinilah dasar peradaban Islam yang berbeda dengan sebahagian besar peradaban-peradaban lain. Islam menekankan pada keadilan disamping persaudaraan itu, dan berpendapat bahwa tanpa adanya keadilan ini persaudaraan tidak mungkin ada.

"Barangsiapa menyerang kamu, seranglah dengan yang seimbang, seperti mereka menyerang kamu." (Qur'an, 2: 194)

"Dengan hukum qishash berarti kelangsungan hidup bagi kamu, hai orang-orang yang mengerti." (Qur'an, 2: 179)

Sifatnya harus untuk mempertahankan jiwa semata-mata dengan kemauan yang bebas sepenuhnya dan untuk mencari rida Tuhan tanpa ada maksud lain. Itulah sumber persaudaraan yang meliputi segala kebaikan dan kasih-sayang. Ini harus bersumber juga dari jiwa yang kuat, tidak mengenal menyerah selain kepada Allah, dan dengan ketaatan kepadaNya ia tidak pula merasa lemah. Tak ada rasa takut akan menyelinap ke dalam hatinya kecuali dari perbuatan maksiat atau dosa yang dilakukannya. Dan jiwa itu tidak akan jadi kuat kalau ia masih di bawah kekuasaan yang lain dan tidak akan jadi kuat kalau ia masih di bawah kekuasaan hawa-nafsunya. Muhammad dan sahabat-sahabatnya telah hijrah dari Mekah supaya jangan berada di bawah kekuasaan Quraisy dan jangan ada jiwa mereka yang akan jadi lemah karenanya. Jiwa itu akan menyerah kepada kekuasaan hawa-nafsu kalau sudah jasmani yang dapat berkuasa kedalam rohani dan akal pikiran dapat dikalahkan oleh kehendak nafsu. Dan akhirnya kehidupan materi ini juga yang dapat menguasai hidup kita, padahal kita sudah tidak memerlukan yang demikian, sebab ini memang sudah berada di bawah kekuasaan kita.

Di sini Muhammad adalah contoh kekuatan jiwa yang ideal sekali atas kehidupan ini, suatu kekuatan yang membuat dia sudah tidak peduli lagi akan memberikan segala yang ada padanya kepada orang lain. Itu sebabnya sampai ada orang yang mengatakan: Dalam memberi Muhammad sudah tidak takut kekurangan. Dan supaya jangan ada sesuatu dalam hidup ini yang dapat menguasainya, sebaliknya dia yang harus menguasai, maka ia keras sekali menahan diri dalam arti hidup materi, sama kerasnya dengan keinginannya hendak mengetahui segala rahasia yang ada dalam hidup materi itu, ingin mengetahui hakekat sesungguhnya tentang semua itu. Begitu jauhnya ia menahan diri sehingga lapik tempat dia tidur hanya terdiri dari kulit yang diisi dengan serat. Makannya tak pernah kenyang. Tak pernah ia makan roti dari tepung sya'ir6 dua hari berturut-turut. Sebagian besar makannya adalah bubur7. Pada hari-hari yang lain ia makan kurma. Jarang sekali ia dan keluarganya dapat makanan roti sop8. Bukan sekali saja ia harus menahan lapar. Sudah pernah perutnya diganjal dengan batu untuk menahan teriakan rongga pencernaannya itu.

Itulah yang sudah biasa dikenal tentang makannya, meskipun ini tidak berarti ia pantang sekali-sekali makan makanan yang enak-enak. Juga ia dikenal suka sekali makan kaki anak kambing, labu, madu dan manisan.

Begitu juga kesederhanaannya dalam hal pakaian sama seperti dalam makanan. Suatu hari ada seorang wanita memberikan sehelai pakaian kepadanya yang memang diperlukan. Tetapi kemudian diminta oleh orang lain yang juga memerlukannya guna mengkafani mayat. Pakaian itu diberikannya. Pakaiannya yang dikenal terdiri dari sebuah baju dalam dan baju luar, yang terbuat dari wol, katun atau sebangsa serat. Tetapi sekali-sekali ia tidak menolak memakai pakaian dari tenunan Yaman sebagai pakaian yang mewah sesuai dengan acara bila memang menghendaki demikian. Juga alas kaki yang dipakainya sederhana sekali. Tak pernah ia memakai sepatu selain waktu mendapat hadiah dari Najasyi berupa sepasang sepatu dan seluar.

Sungguhpun begitu dalam hal menahan diri dan menjauhi masalah duniawi bukanlah berarti ia hidup menyiksa diri. Cara ini juga tidak sesuai dengan ajaran agama. Dalam Qur'an dapat dibaca:

"Makanlah dari makanan yang baik yang sudah Kami berikan kepadamu." (Qur'an, 2: 57)

"Dan tempuhlah kebahagiaan akhirat seperti yang dianugerahkan Allah kepadamu, tapi juga jangan kaulupakan kebahagiaan hidup duniawi. Dan berbuatlah kebaikan kepada orang lain seperti Allah telah berbuat baik kepadamu." (Qur'an, 28: 77)

Dan dalam hadis: "Berbuatlah untuk duniamu seolah-olah kau akan hidup selama-lamanya, dan berbuat pula untuk akhiratmu seolah-olah kau akan mati besok."

Akan tetapi Muhammad ingin memberikan teladan yang begitu tinggi kepada manusia tentang arti kekuatan dalam menghadapi hidup itu, suatu kekuatan yang tak dapat dipengaruhi oleh perasaan lemah, tak dapat diperbudak oleh kekayaan, oleh harta-benda, oleh kekuasaan atau oleh apa saja yang akan menguasainya, selain Allah. Persaudaraan yang didasarkan kepada kekuatan, yang manifestasinya telah diberikan oleh Muhammad sebagai teladan tertinggi seperti yang sudah kita lihat itu, adalah persaudaraan murni yang sungguh ikhlas dan mulia, suatu persaudaraan yang bersih samasekali. Sebabnya ialah karena adanya rasa keadilan yang terjalin dalam kasih-sayang dan karena yang bersangkutan hanya didorong oleh kemauan sendiri yang bebas mutlak. Tetapi, oleh karena Islam menyertakan rasa keadilan disamping rasa kasih-sayang itu, maka ia juga menyertakan maaf disamping keadilan itu, maaf yang dapat diberikan bila mampu. Rasa kasih-sayang demikian itu hendaklah dengan hati terbuka dan benar-benar, dan hendaklah dengan tujuan mau mencapai perbaikan yang sungguh-sungguh.

Inilah dasar yang telah diletakkan oleh Muhammad dalam membangun peradaban baru itu, yang dengan jelas tersimpul dalam cerita yang diambil dari Ali bin Abi Talib ketika ia bertanya kepada Rasulullah tentang sunahnya, dengan dijawab: "Ma'rifat adalah modalku, akal-pikiran sumber agamaku, cinta adalah dasar hidupku, rindu kendaraanku, berzikir kepada Allah adalah kawan dekatku, keteguhan perbendaharaanku, duka adalah kawanku, ilmu adalah senjataku, ketabahan adalah pakaianku, kerelaan sasaranku, faqr adalah kebanggaanku, menahan diri adalah pekerjaanku, keyakinan makananku, kejujuran perantaraku, ketaatan adalah ukuranku, berjihad perangaiku dan hiburanku adalah dalam sembahyang."

Enhanced by Zemanta

Ikhlas Karena Allah

Written By admin on Friday, February 10, 2012 | 9:23 PM

Keikhalasan ada ketika Anda mengutamakan keridhaan Allah daripada keridhaan manusia  Tidak sedikit manusia hidup di bawah bayang-bayang orang lain. Bila orang itu menuntun pada keridhaan Allah, sungguh kita sangat beruntung. Tapi tak jarang orang itu memakai kekuasaannya untuk memaksa kita bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Di sinilah keikhlasan kita diuji antara memilih keridhaan Allah atau keridhaan manusia yang mendominasi diri kita. Ikhlas ada saat Anda cinta dan marah karena Allah, Adalah ikhlas saat anda menyatakan cinta dan benci, memberi atau menolak, ridha dan marah kepada seseorang atau sesuatu karena kecintaan anda kepada allah dan keinginan membela agama-Nya, bukan untuk kepentingan pribadi.
Keikhlasan hadir saat Anda sabar terhadap panjangnya jalan Keikhlasan Anda akan diuji oleh waktu. Sepanjang hidup Anda adalah ujian. Ketegaran Anda untuk menegakkan kalimat-Nya di muka bumi meski tahu jalannya sangat jauh, sementara hasilnya belum pasti dan kesulitan sudah di depan mata, dan amat sangat penuh dengan godaan dan ujian. Hanya orang-orang yang mengharap keridhaan Allah yang bisa tegar menempuh jalan panjang itu. 

Dunia adalah ujian bagi seluruh penghuninya, terutama manusia yang memang telah diciptakan dengan nafsu, akal, dan hati. Manusia yang memang telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala untuk menjadi khalifah di muka bumi, tentu tidak akan ada yang dapat terlewat dari jerat ujian dan cobaan hidup yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Artinya, sebuah perbuatan baru dikatakan sebagai perbuatan yang ikhlas manakala tidak mengharapkan imbalan sekecil apapun, kecuali hanya mengharapkan balasan dan ridho Allah Subhanahu Wata'ala. Hal ini telah disampaikan oleh Allah swt di dalam Al Quran yang artinya: “Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian pula Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah”, (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” (QS. At Taubah : 59) 
Ikhlas, yaitu bersih dari segala bentuk pamrih dan harapan kepada selain Allah swt, sebesar apapun pamrih dan harapan tersebut. Satu-satunya harapan yang boleh dan wajib ada di dalam sebuah keikhlasan hanyalah keridhoan Allah Subhanahu Wata'ala semata. 
Pelajaran bahwa betapa pentingnya nilai sebuah keikhlasan, yakni berbuat kebajikan tanpa pamrih kecuali hanya mencari ridho Allah Subhanahu Wata'ala semata.. Ikhlas ini merupakan ruh ibadah kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Karena itu untuk mewujudkan ibadah yang berkualitas kepada Allah Subhanahu Wata'ala.  kita harus pandai-pandai menata niat. Niat inilah yang akan membawa konsekuensi pada diterima atau tidaknya suatu ibadah yang kita lakukan. 
Rasulullah SAW bersabda: ”Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya, seseorang itu akan memperoleh apa yang telah diniatkannya. Barang siapa hijrahnya itu karena Allah dan rasulnya, maka ia akan memperoleh pahala dan barang siapa hijrahnya itu karena harta atau wanita, maka ia akan memperoleh apa yang telah diniatkannya itu.” Memang niat mudah diucapkan namun sukar untuk dipraktikkan. Saat kita punya niat baik, maka saat itu juga iblis telah bersiap siaga untuk menjerumuskan dan merusaknya. Padahal awalnya niat itu murni karena Allah. Itulah sebabnya, Ibnu Qoyim mengatakan bahwa ikhlas itu membutuhkan keikhlasan (al-ikhlashu yahtaju ilal ikhlash). Niat itu bersarang dalam hati. Agar ia tetap terjaga utuh, seseorang harus menata niatnya sebelum melakukan amal, ketika melakukannya, dan sesudah selesai. Dan hal itu bisa dimiliki dengan melalui berbagai latihan (riyadhah) mental yang intensif, yakni berusaha menata niat, karena ia tidak akan serta merta bersih dengan sendirinya. Yang perlu diwaspadai, iblis menggoda manusia sesuai dengan kualitas ketaatannya kepada Allah. Semakin berkualitas seseorang kepada Allah, maka akan digoda oleh iblis kelas berat. 
Di sinilah pentingnya kita selalu memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wata'ala untuk menjaga niat. Apalagi manusia memiliki nafsu yang cenderung mengarahkan kepada hal-hal yang buruk dan jahat. Bila ia tidak diarahkan sebagaimana mestinya, maka ia akan bekerja sama dengan iblis untuk merusak niat seseorang, baik itu lewat penyakit ujub, riya, dan sum’ah. Kunci ibadah adalah ikhlas. Dan ikhlas itu ada di dalam hati orang yang melakukan amal tersebut. Maka sah atau tidaknya pahala amal itu, tergantung pada niat ikhlas atau tidak hati pelakunya. Jika dalam melakukan amal itu hatinya bertujuan untuk mendapat pujian dari manusia, maka hal itu berarti tidak ikhlas. Akibatnya amal ibadah yang diusahakannya tidak menerima pahala dari Allah. 
Wallahu A'lam