CARA BERTTERIMA KASIH KEPADA IBU
Apakah Anda mengasihi Ibu Anda? Apakah Anda masih ingat betapa besar
kasih sayangnya Ibu Anda? Dalam kehidupan ini, kasih sayang seorang ibu
takkan pernah bisa lepas dari hari-hari kita.
Semenjak kita
bayi, anak kecil, hingga menjadi seorang yang cukup dewasa, ibu selalu
memberikan yang terbaik bagi kita. Dan tentunya ibu melakukan itu semua
dengan penuh keikhlasan.Tetapi sangat disayangkan, kadang kita membalas
kebaikan ibu dengan rasa terima kasih yang salah. Nah berikut ingin saya
bagikan kepada anda, 23 Terima Kasih dari Anak kepada Ibunya :
Ketika berusia setahun, ibu suapkan makanan dan mandikan kita. Cara
kita ucapkan terima kasih kepadanya hanyalah dangan menangis sepanjang
malam.
Apabila berusia 2 tahun, ibu mengajar kita bermain. Kita
ucapkan terima kasih kepadanya dengan lari sambil tertawa apabila
dipanggil.
Menjelang usia 3 tahun, ibu menyediakan makanan dengan
penuh rasa kasih sayang. Kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan
menumpahkan makanan itu kelantai.
Ketika berusia 4 tahun, ibu
membelikan sekotak pensil warna untuk kita. Kita berterima kasih dengan
cara mencoret-coret dinding.
Berusia 5 tahun, ibu membelikan sepasang pakaian baru. Kita ucapkan dengan berputar-putar dalam tempat-tempat yang kotor.
Setelah berusia 6 tahun, ibu menggandeng tangan kita ke sekolah. Kita
ucapkan terima kasih dengan menjerit; Tidak mau! Tidak mau!.
Saat berusia 7 tahun, ibu membelikan kita sebuah bola. Kita ucapkan terima kasih dengan memecahkan kaca teteangga.
Menjelang usia 8 tahun, ibu belikan kita es krim. Kita ucapkan terima kasih dengan menumpahkan es krim tersebut ke pakaian ibu.
Ketika berusia 9 tahun, ibu mngengantarkan kita ke sekolah. Kita
ucapkan terima kasih dengan berlari meninggalkannya dan menuju ruang
kelas.
Berusia 10 tahun, ibu menghabiskan waktu seharian menemani
kita ketempat yang kita mau. Kita berterima kasih kepadanya dengan tidak
bertegur sapa padanya.
Ketika berusia 12 tahun, ibu menyuruh mengerjakan PR. Kita ucapkan terima kasih dengan pergi menonton TV.
Menjelang usia 13 tahun, ibu memberikan pakaian yang menutup aurat.
Kita ucapkan terima kasih dengan mengatakan; “ Pakaian itu sudah
ketinggalan zaman”.
Ketika berusia 14 tahun, ibu mengantarkan kita
memasuki sekolah lanjutan. Kita berterima kasih kepadanya dengan
mengatakan; “ Tidak usah diantar,saya bisa sendiri”.
Memasuki 18
tahun, ibu menangis gembira ketika kita telah lulus dari sekolah
menengah. Kita berterima kasih kepadanya dengan berpesta bersama teman
dan meninggalkan ibu sendiri dirumah.
Ketika berusia 20 tahun, ibu
bertanya kepada kita apaka ada teman istimewa?. Kita berterima kasih
dengan berkata; “ Itu bukan urusan ibu”.
Setelah berusia 21 tahun,
ibu memberika pandangan mengenai dunia kerja, kita malah berterima kasih
dengan berkata ; “ Saya tidak mau bekerja seperti ibu “.
Saat
berusia 22-23 tahun, ibu membelikan perabot baru untuk rumah kita, kita
mengatakan, pilihan ibu tidak bagus, saya tidak suka.
Menjelang usia
24 tahun, ibu bertemu bakal menantu dan bertanya mengenai rancangan
masa depan. Kita menjerit dan merungut, “ ibu,tolonglah..!”.
Ketika
berusia 25 tahun, ibu bersusah payah menanggung biaya perkawinan kita,
kita berterima kasih dengan meninggalkannya pergi bersama isteri kita.
Pada usia 30 tahun, ibu menelpon dan memberi nasehat dan petuah
mengenai bayi kita, dan kita berterima kasih kepadanya dengan berkata: “
Itu dulu, sekarang zaman modern.”
Ketika berusia 40 tahun, ibu
mengingatkan ada acara keluarga dikampung. Kita berterima kasih dengan
berkata: “ Saya sibuk, tak ada waktu untuk datang...”.
Ketika
berusia 50 tahun ibu jatuh sakit dan minta kita menjaganya, dan kitapun
berterima kasih dengan mengatakan bahwa ibu dan bapak hanya menjadi
beban bagi saya...
Dan kemudia kita mendapat berita tentang kematian
ibu. Kabar itu bagai petir di siang bolong. Dalam lelehan air mata,
barulah kita sadar arti seorang ibu bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar